10 Tips Menjadi Penyiar Radio Yang Handal untuk Pemula

Inilah 10 latihan dan pelajaran yang mesti dilaksanakan secara rutin guna menjadi penyiar.

1. Latihan bicara dengan artikulasi yang jelas. Saat pelajaran bicara, anggap saja anda sedang ngobrol atau pidato. Atau bila mau seraya baca teks pun nggak apa-apa. Pastikan masing-masing kata yang anda ucapkan jelas. Trus, tidak boleh bicara terlampau cepat atau terlampau lambat. Bagi mengevaluasi, jajaki rekam suaramu.

2. Terapkan hal-hal yang anda latih dalam keseharian. Biasakanlah berkomunikasi dengan jelas! Misalnya, dengan melafalkan ucapan-ucapan dengan benar dan mengontrol kecepatan bicara.

3. Pakai bahasa formal. Nggak mesti masing-masing saat, sih, namun seenggaknya, bila kamu mendapat peluang berbahasa formal — seperti bila lagi presentasi atau diskusi di kelas — coba maksimalkan peluang tersebut. Kenapa? Supaya anda nggak kaku ketika harus berkomunikasi dalam bahasa formal. Penyiar mesti punya keterampilan ini, lho!

4. Latihan mengucapkan teks a la penyiar. Coba, deh, baca koran atau majalah dengan gaya berkata seperti penyiar. Sesuaikan gaya penyampaiannya dengan teks yang dibaca. Kalau lagi baca berita serius, pembawaan kamu pun harus laksana pembawa berita. Kalau lagi baca tulisan santai, pembawaan anda harus relaks dan personal, laksana lagi ngobrol. Oya, terdapat tips, nih. Bagi siaran bergaya santai, kamu dapat bicara seraya tersenyum agar intonasi anda ikut tersiar rileks.

5. Baca koran dan update berita. Seorang penyiar mesti tahu pertumbuhan berita terkini. Kalau kamu hendak jadi penyiar radio atau presenter musik, kamu pun harus mengekor perkembangan musik. Minimal tahu, deh, lagu-lagu hits lokal dan internasional yang terbaru.

6. Perluas wawasan. Di samping paham info-info terkini, pengetahuan umum seorang penyiar pun mesti luas, lagipula penyiar tidak jarang membahas sekian banyak macam hal. Wawasan dapat kamu bisa dari pelbagai sumber, laksana media, blog, buku, film, pergaulan, dan lingkungan sekitar. Yang penting anda harus proaktif guna memperkaya wawasan.

7. Latihan presenting di depan kaca. Latihan ini bertujuan untuk mengajar gestur dan ekspresi kamu, khususnya bila kamu inginkan jadi MC. Lebih afdol lagi bila latihannya direkam kamera, agar kamu dapat mengevaluasi diri. Kadang anda nggak sadar, lho, dengan gerakan dan mimik diri sendiri. Misalnya, ternyata tangan anda terlalu tidak sedikit bergerak ketika ngomong, atau punya kelaziman mengusung-angkat alis ketika gugup. Nah, gestur dan ekspresi ini dapat kamu latih agar lebih sesuai.

8. Sering “mempelajari” penyiar televisi dan radio. Gimana, sih, teknik supaya dapat tahu ekspresi dan gestur yang tepat atau intonasi dan paparan yang sesuai? Ya, dengan menyimak langsung semua profesional, dong. Luangkan waktu anda untuk menyimak dan “mempelajari” mereka di radio, TV, atau live event. Trus, punya penyiar idola, sih, boleh-boleh aja. Tapi saran saya, “pelajari” sebanyak-banyaknya penyiar atau pembawa acara yang bagus, supaya anda punya tidak sedikit referensi.

9. “Bermain” menyusun kata. Cara mainnya kira-kira begini: pilih empat kata acak yang nggak nyambung, misalnya, beruang, makeup, Taylor Swift, dan DPR. Trus, silahkan cuap-cuap menyusun sebuah kisah dengan memakai empat kata ini, dengan durasi selama 2 menit. Permainan ini dapat mengasah kreativitas, pengetahuan, improvisasi, serta memperluas perbendaharaan kata kamu.

10. Berlatih live report. Kalau anda tertarik jadi penyiar atau pembawa acara berita, coba, deh, pelajaran seolah-olah anda sedang mengadukan dari tempat kejadian breaking news. Kalau lebih tertarik untuk bidang lifestyle, coba anda (pura-puranya) buat reportase event musik atau liputan gaya hidup. Soalnya, bila mendaftar jadi penyiar, seringkali kamu bakal dites praktek live report laksana ini.

Kalau anda mempraktekkan 10 urusan di atas secara rutin, yakin, deh, anda akan selangkah lebih dekat untuk menjangkau impianmu menjadi penyiar. Aamiiin…! Good luck!

Untuk belajar internet marketing bisa KLIK DISINI